LAPORAN PROGRAM PENDAMPINGAN SMK
DI SMK NEGERI 9 GARUT TAHUN AJARAN 2010/2011
Oleh :
UKA FAHRUROSID
E.0551.054370
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Telp. (022) 2001908, Fax. (022) 2001908
BANDUNG
2011
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Program Pendampingan SMK merupakan salah satu model program yang ditawarkan oleh pihak Direktorat Pembinaan SMK bekerja sama dengan Perguruan Tinggi sebagai upaya untuk menguatkan SMK yang ada di Indonesia. Model Pendampingan SMK yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut, apabila dilihat dari sisi tingkat kemanfaatan sangat dirasakan baik oleh pihak Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten, SMK lokasi pendampingan dan mahasiswa pelaksana program.
Apabila melihat dari hasil pelaksanaan program pendampingan yang telah dilakukan oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), ternyata melalui program ini mampu memecahkan permasalahan di SMK yang masih mengalami berbagai hambatan diantaranya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk kelompok mata ajar produktif sesuai dengan program keahlian yang dikembangkan oleh SMK, penyediaan bahan ajar, media pembelajaran, buku sumber bagi siswa dan guru serta penguatan program-program ekstrakurikuler. Dampak dari hasil tersebut, banyak pihak SMK yang dijadikan lokasi pendampingan mahasiswa, melalui perguruan tinggi mengusulkan kembali untuk mendapatkan bantuan program yang sama. Selain itu ada juga SMK-SMK baru yang menginginkan untuk mendapatkan program pendampingan yang dilakukan mahasiswa yang memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh pihak SMK mitra. Berkenaan dengan itu tampaknya program Pendampingan SMK yang dilaksanakan oleh mahasiswa, perlu adanya perluasan wilayah SMK dan penambahan jumlah mahasiswa yang terlibat.
Selain untuk upaya untuk menguatkan SMK sejak tahun 2006 Direktorat Pembinaan SMK telah melaksanakan berbagai program antara lain pemberian bantuan sarana dan peralatan praktik siswa. Adanya penambahan sarana dan prasarana yang diberikan ke SMK, perlu didukung dengan SDM guru yang memadai. Data riil yang ada untuk guru mata pelajaran produktif (program keahlian) ternyata masih terbatas. Kekurangan guru produktif terjadi di SMK-SMK, apalagi untuk SMKN yang baru.
Berkenaan dengan hal tersebut upaya kongkrit untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK-SMK tersebut. Direktorat Pembinaan SMK telah mengalokasikan dana program Bantuan Pendampingan SMK oleh mahasiswa melalui kerja sama dengan Perguruan Tinggi yang relevan. Program ini akan dititik beratkan pada program pemberdayaan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang menyelenggarakan Program Latihan Profesi (PLP) Kependidikan dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai sebuah Universitas yang memiliki komitmen terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, merasa perlu untuk membantu program ini secara maksimal. Hal ini sesuai dengan Visi, Misi dan Renstra UPI Tahun 2006-2010 yang memfokuskan pada pengembangan berbagai ilmu kependidikan dan non kependidikan. Apabila dilihat untuk kebijakan dalam bidang pendidikan, UPI menjabarkan pada 10 program diantaranya adalah mengembangkan kerja sama kelembagaan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia pada tingkat lokal, nasional dan internasional. Penjabaran dari program tersebut di dukung oleh fakultas yang ada di UPI.
Program Pendampingan SMK sangat relevan dengan program yang menjadi program untuk bidang pendidikan mengacu pada Renstra Tahun 2006-2010. Sejumlah kepakaran mahasiswa yang dibutuhkan untuk program Pendampingan SMK terdapat Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) yang memang secara langsung berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan di SMK.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui LPPM, telah melakukan kerja sama dengan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dirjen Mendikdasmen Depdiknas untuk program Pendampingan SMKN di Provinsi Jawa Barat dan Bengkulu. Jumlah mahasiswa yang terlibat 45 mahasiswa. Program ini merupakan program yang apabila di lihat dari sisi pembelajaran bagi mahasiswa, merupakan pengalaman yang sangat berharga di dalam mendewasakan mahasiswa dan membuka kerja sama serta peluang kerja sebagai guru produktif di SMK. Selain itu bahwa manfaat dari pelaksanaan program pendampingan SMK, khususnya yang dilakukan oleh mahasiswa UPI sangat dirasakan oleh pihak Sekolah/Dinas Kabupaten, Kota dan Provinsi. Dimana secara kongkrit pihak sekolah mendapatkan bantuan guru produktif selama satu semester, sehingga proses belajar mengajar dapat diperkuat dan mutu pembelajaran dapat ditingkatkan. Manfaat yang dirasakan oleh sekolah yaitu peningkatan manajemen sekolah yang dirasakan ada perbaikan dengan adanya mahasiswa UPI yang mendapatkan tugas dari Direktorat Pembinaan SMK untuk melaksanakan program pendampingan SMK.
1.2. Tujuan dan Manfaat
1.2.1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dari Pendampingan SMK Tahap II Tahun 2010/2011 adalah :
- Membantu meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) pada SMK yang masih kekurangan tenaga pengajar khususnya tenaga pengajar untuk mata dilat kelompok produktif di provinsi yang ada di Indonesia.
- Memberikan layanan pendampingan oleh mahasiswa UPI peserta program pendampingan SMK Tahap II tahun 2010/2011, dalam hal :
- Peningkatan manajemen SMK lokasi pendampingan.
- Peningkatan kualitas penyelenggaraan KBM.
- Peningkatan program-program ektrakurikuler SMK.
1.2.2. Tujuan Khusus
Sedangkan secara khusus tujuan yang ingin dicapai pada program pendampingan SMK tahap II Tahun 2010/2011 ini adalah :
- Membantu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK yang dijadikan lokasi sasaran pendampingan Tahun 2010/2011 oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk program keahlian yang dibutuhkan oleh SMK mitra.
- Melanjutkan program untuk meningkatkan manajemen sekolah dalam hal:
- Penataan sistem administrasi sekolah.
- Penataan sarana dan prasarana yang ada di laboratorium di SMK lokasi pendampingan.
- Pembenahan media pembelajaran.
- Pembenahan dan penataan perpustakaan.
- Penataan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
- Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler.
- Membantu untuk meningkatkan hasil Ujian Nasional SMK.
1.3. Dasar Hukum dan Kebijakan
Dasar hukum dan kebijakan yang mendasari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah;
- Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Kota/Kab;
- Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009;
- Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
- Peraturan Pemerintahan Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
- Peraturan Pemerintahan Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kab/Kota;
- Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
- Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004-2009;
- Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Perubahannya;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran APBN;
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional;
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 79 Tahun 2008 tentang Koordinasi dan Pengendalian Program di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2009/2010, Departemen Pendidikan Nasional.
1.4. Sasaran dan Target Program
Sasaran adalah mahasiswa yang mengikuti program pendampingan SMK ini sebanyak 45 orang mahasiswa dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut:
- Teknik Komputer dan Jaringan;
- Teknik Mekanik Otomotif;
- Tata Busana;
- Teknik Elektro;
- Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik;
- Teknik Elektronika Industri;
- Teknik Mesin;
- Tata Boga;
- Teknik Sepeda Motor;
- Pengolahan Hasil Pertanian Pangan;
- Teknik Gambar Bangunan;
- Teknik Kendaraan Ringan;
- Teknik Informatika;
- Multimedia;
- Akomodasi Perhotelan;
- Furniture;
- Administrasi Perkantoran;
- Rekayasa Perangkat Lunak;
- Teknik Audio Video;
- Agrobisnis Perikanan;
- Nautika Kapal Penangkap Ikan.
- Terbentuknya proses belajar mengajar untuk mata diklat produktif di SMK sasaran yang lebih berkualitas selama satu semester;
- Terbentuknya sekolah didalam mengelola laboratorium dan memperbaiki alat untuk mengembangkan mata diklat produktif yang diunggulkan oleh sekolah;
- Adanya peningkatan program ekstrakurikuler yang dilaksanakan oleh sekolah;
- Terbenahinya manajemen sekolah, khususnya administrasi yang ada dijurusan/prodi/laboratorium dan perpustakaan.
1.5. Hasil Yang Diharapkan
Pelaksanaan pendampingan SMK ini diharapkan dapat menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
- Tersedianya mahasiswa/alumni yang memiliki kompetensi sebagai tenaga pendidik kolompok mata Pelajaran produktif di SMK-SMK yang masih kekurangan tenaga pendidik.
- Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk mata diklat produktif yang ada di SMK lokasi pendampingan.
- Meningkatkan manajemen SMK dalam hal administrasi sekolah, penataan perpustakaan, penataan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, pembenahan media belajar.
- Mengembangkan model-model kegiatan ekstrakurikeler dengan memanfaatkan potensi lokal.
1.6. Lokasi Kegiatan Pendampingan SMK
Lokasi program pendampingan yang penulis ikuti dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamat Jln. Bayongbong Garut Km. 7 Ds. Panembong Bayongbong.
PROFIL SEKOLAH
2.1. Gambaran Lokasi
2.1.1. Identitas Sekolah
- Nama Sekolah : SMK Negeri 9 Garut
- Kode Sekolah : 17 – 109
- Status Sekolah : Negeri
- NSS/NPSN : 20253861
- Izin Operasional : 426/1311-Disdik
- Luas Tanah : 15.000 m²
- Alamat Sekolah : Jln. Bayongbong KM 7 Ds. Panembong Garut Garut, Jawa Barat, Indonesia
- e-mail : smkn9_garut@yahoo.co.id
- Website : http://smkn9byb.blogspot.com
2.1.2. Identitas Kepala Sekolah
- Nama : Drs. Supriyanto, M.M
- NIP : 19650627 198903 1 008
- Alamat Rumah : Jln. Bayongbong KM 7 Ds. Panembong Garut
2.1.3. Komite Sekolah
- Nama : A. Soeherman, SH
- Nomor SK/Tanggal : -
2.2. Visi dan Misi SMK Negeri 9 Garut
2.2.1. Visi
SMK Negeri 9 Garut menjadi lembaga pendidikan kejuruan yang berstandar Internasional.
2.2.2. Misi
- Menyelenggarakan layanan pendidikan yang menyenangkan, humanis dan berkualitas untuk menghasilkan out put dan out come yang pintar (profesional, iman dan taqwa, nasionalis, terdepan, akuntabel, reformis) untuk memasuki pasar kerja internasional.
- Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan layanan jasa dan produksi bagi masyarakat untuk memberi nilai tambah bagi pengembangan sekolah.
- Meningkatkan profesionalisme dan keteladanan tenaga pendidik dan kependidikan.
2.3. Program Keahlian Yang Dikembangkan
Program keahlian yang dikemabangkan SMK Negeri 9 sebagai berikut:
- Program KeahlianTeknik Gambar Bangunan (Akreditasi Belum)
- Program KeahlianTeknik Instalasi Tenaga Listrik (Akreditasi B, Berlaku mulai 09 November 2010)
- Program KeahlianTeknik Audio Video (Akreditasi B, Berlaku mulai 09 November 2010)
- Program KeahlianTeknikKendaraanRingan (Akreditasi B, Berlaku mulai 09 November 2010)
- Program KeahlianTeknik Multimedia (Akreditasi B Berlaku mulai 09 November 2010)
2.4. SDM Yang Ada di Sekolah
A. Daftar Nama Pengajar
No |
Nama Guru |
Program Diklat |
Tugas Tambahan |
1 |
Drs. Supriyanto, MM |
Produktif TITL |
Kepala Sekolah |
2 |
Drs. Wandy Surahman |
Fisika |
- |
3 |
Kamaludin, S.Pd |
Penjaskes |
Wks. Kesiswaan |
4 |
Teti Nur Aini, S.Pd |
Bhs Indonesia |
|
5 |
Nurjamilah,S.Ag.,M.Pd |
PAI |
Wali Kelas X MM1 |
6 |
Kimia, S.Pd |
PPKN |
|
7 |
Agus Pramuji R, S.Pd |
Produktif TKR |
Wks. Hubin |
8 |
Firman Sulaeman A,S.pd |
Produktif TGB |
Wks. Kurikulum |
9 |
Denny Kurnia, S.Pd |
Produktif TGB/KKPI |
Kaprog TGB |
10 |
Budi Nurdiansyah, S.Pd |
Produktif TKR |
Sekretaris TKR |
11 |
Wawan Kurniawan, ST |
Produktiv AV |
Kaprog AV |
12 |
Yanti Verawati, SE |
Kewirausahaan |
Wali Kelas X TGB |
13 |
Mulki Siti Hajar, S.Pd |
Bahasa Inggris |
|
14 |
Reja Putra Perdana, S.Pd |
Produktif Multimedia |
Kaprog Multimedia |
15 |
Novi Siti Fatimah, S.Pd |
IPA/PLH |
Wali Kelas XI MM1 |
16 |
Lutfi Nur Hakim, S.Pd |
Matematika |
Wali Kelas XI MM3 |
17 |
Drs. Budi Zatnika |
Produktif TGB |
Wks. Bina Program |
18 |
Heru Abdullah Holik, S.Pd |
Matematika |
Wks. Sanpres |
19 |
Ridwan N Yusuf, S.Pd |
Bahasa Indonesia |
|
20 |
Deni Mulyana, S.Pd |
PPKN/IPS |
Wali Kelas XMM2/Pembina Osis |
21 |
Andri Yana, SST |
Produktif Multimedia |
|
22 |
Jajang Nurjaman, S.Pd |
PPKN/IPS |
Wali Kelas XI MM4 |
23 |
Barnas Nasrudin, S.Pd |
IPA/Penjaskes |
Wali Kelas X AV 1 |
24 |
Rostika Sari, S.Pd |
Bahasa Indonesia |
Wali Kelas X TKR 2 |
25 |
Risna Damayanti, S.Pd |
Matematika |
Wali Kelas XIIMM2 |
26 |
Ade Sri Susanti, S.Pd |
Bahasa Indonesia |
Wali Kelas X TKR 1 |
27 |
Mamad, S.Ag., M.Pd |
PAI |
Pembina Pramuka |
28 |
Irpan Saparudin, S.Pd |
Bahasa Inggris |
Wali Kelas X AV 2 |
29 |
Faisal Khoilili, ST |
Produktif TITL |
Kaprog TITL |
30 |
Hikmat Nugraha S, S.Pd |
Produktif TKR |
Kaprog TKR |
31 |
Wida Sri Sandewi, S.Pd |
Matematika |
Wali Kelas X MM 1 |
32 |
Miftah Firmansyah, S.Pd |
Matematika |
Wali Kelas XII MO3 |
33 |
Umi Kulsum, S.Pd |
Seni Budaya |
Wali Kelas XII MO2 |
34 |
Sulaeman Arif, S.Pd |
PAI |
Wali Kelas XII MO1 |
35 |
Erwan Budi Hermawan, S.Pd |
Produktif TKR |
|
36 |
Asep Rohandi, S.Pd |
BP/BK |
Wali Kelas XII AV |
37 |
Eneng Kartika, S.Pd |
Fisika |
Wali Kelas XI TKR2 |
38 |
Rd. Tita Rospita, S.pd |
Kewirausahaan |
Wali Kelas XI TKR1 |
39 |
Drs. Dedih Suardi |
Produktif AV |
|
40 |
Mia Sumiati, S.Pd |
Matematika/Seni bud |
Wali Kelas XI MM2 |
41 |
Alpon Kurniawan, S.Pd |
Penjaskes |
Wali Kelas XI TGB |
42 |
Nurlela, S.Pd |
Kimia |
|
43 |
Atep Idrus, S.Pdi |
PAI/KKPI |
|
44 |
Asriresna, S.Pd |
Produktif TITL |
Wali Kelas XI TITL |
45 |
Dra. Sri Rahayu |
Kewirausahaan |
|
46 |
Ai Nurlela, S.Pd |
Kimia |
Wali Kelas XI AV |
47 |
Atik Mustika |
Bahasa Inggris |
Wali Kelas X MM 4 |
48 |
Riseu Maemunah, S.Pd |
PPKN |
|
49 |
Asep Sopandi, S.Pd,. M.Pd |
PPKN |
|
50 |
Abdullah Efendi, S.Pdi |
PAI |
|
51 |
Encep Dana Wahyudin, S.Pd |
IPA/PLH |
Wali Kelas X TKR 3 |
52 |
Nono Suparno, A.Md |
Produktif Multimedia/KKPI |
Sekretaris MM |
53 |
Muman Suhendar, S.Pd |
Produktif AV |
|
54 |
Fitria Ulfah, S.Pd |
Bahasa Sunda |
Wali Kelas X TITL2 |
55 |
Deden Nurjaman, S.Pd |
Produktif TKR |
|
56 |
Rida Sri Melawati, S.S |
Bahasa Inggris |
Wali Kelas XII PTL |
57 |
Drs. Isep Ridwan |
BP/BK |
|
58 |
Ai Iti, S.Pd |
Bahasa Inggris |
|
59 |
Kamaludin, S.Pdi |
IPS |
|
60 |
Dian Herdiana, S.Pd |
Produktif TKR |
|
61 |
Dian Rosdiana, SST |
Produktif Multimedia |
|
62 |
Uus Usman, ST |
Produktif TITL |
|
63 |
Yanti Hadiyanti, A.Md |
Kewirausahaan |
Wali Kelas X MM 2 |
64 |
Shofa Fauziah, S.Pd |
Fisika/Kimia |
Wali Kelas X TITL1 |
65 |
Husni Mubaroq, S.Pd |
Produktif TKR |
|
66 |
Tendi Nugraha |
Bahasa Indonesia |
|
67 |
Gingin Rahmat G, A.MdKom |
Produktif Multimedia |
|
68 |
Benny Haryanto, S.Pd |
KKPI |
|
69 |
Usep Ricky, A.Md,.Kom |
Produktif Multimedia |
|
70 |
Asep S.Kom |
Produktif Multimedia |
|
71 |
Yuri Lestari, S.Pd |
Bahasa Inggris |
|
B. Ketenagaan Guru dan Karyawan
Jumlah Guru |
UMUM |
PRODUKTIF |
||||||
Normatif |
Adaptif |
BP |
MM |
TITL |
TKR |
AV |
TGB |
|
GT : 2 |
- |
- |
- |
- |
2 |
- |
2 |
|
GB : - |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
|
GTT: 21 |
22 |
- |
1 |
2 |
3 |
2 |
- |
|
Jumlah Guru |
GT : 6 |
|
||||||
GB : - |
|
|||||||
GTT: 51 |
4 |
|||||||
Pegawai TU |
PNS : 2 |
|
||||||
SUKWAN : 15 |
|
|||||||
Guru dan Pegawai TU |
Tetap : 8 |
74 Orang |
||||||
Tidak Tetap : 66 |
C. Guru Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No |
Guru |
Jenjang Pendidikan |
Guru Yang Ditatar |
Usia |
|||||||
S2 |
S1 |
D3 |
<D3 |
Jml |
<22 |
22-50 |
26-59 |
Jml |
|||
1 |
KS |
0 |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
2 |
GT |
0 |
5 |
0 |
0 |
5 |
0 |
0 |
0 |
1 |
5 |
3 |
GB |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
4 |
GTT |
1 |
45 |
1 |
5 |
51 |
0 |
0 |
51 |
0 |
51 |
D. Tata Usaha Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No |
TU |
Jenjang Pendidikan |
TU Yang Ditatar |
Usia |
|||||||
S2 |
S1 |
D3 |
<D3 |
Jml |
<22 |
22-50 |
26-59 |
Jml |
|||
1 |
Tetap |
0 |
2 |
0 |
0 |
2 |
0 |
0 |
2 |
0 |
2 |
2 |
Tidak Tetap |
0 |
3 |
0 |
1 |
15 |
1 |
1 |
14 |
0 |
15 |
2.5. Data Siswa
A. Jumlah Siswa Kelas I Tahun Pelajaran 2010/2011
Kode |
Program Keahlian |
Jumlah Siswa |
||
L |
P |
JML |
||
1023 |
Teknik Gambar Bangunan |
13 |
6 |
19 |
1103 |
Teknik Instalasi Tenaga Listrik |
62 |
2 |
64 |
1174 |
Teknik Audio Video |
62 |
2 |
64 |
1289 |
Teknik Kendaraan Ringan |
107 |
- |
107 |
2089 |
Teknik Multimedia |
83 |
59 |
142 |
|
|
327 |
69 |
396 |
B. Jumlah Siswa Kelas II Tahun Pelajaran 2010/2011
Kode |
Program Keahlian |
Jumlah Siswa |
||
L |
P |
JML |
||
1023 |
Teknik Gambar Bangunan |
15 |
3 |
18 |
1103 |
Teknik Instalasi Tenaga Listrik |
31 |
3 |
34 |
1174 |
Teknik Audio Video |
28 |
4 |
32 |
1289 |
Teknik Kendaraan Ringan |
98 |
1 |
99 |
2089 |
Teknik Multimedia |
61 |
64 |
125 |
|
|
233 |
75 |
308 |
C. Jumlah Siswa Kelas III Tahun Pelajaran 2010/2011
Kode |
Program Keahlian |
Jumlah Siswa |
||
L |
P |
JML |
||
1103 |
Teknik Instalasi Tenaga Listrik |
32 |
- |
32 |
1174 |
Teknik Audio Video |
17 |
- |
17 |
1289 |
Teknik Kendaraan Ringan |
92 |
- |
92 |
2089 |
Teknik Multimedia |
27 |
31 |
58 |
|
|
171 |
31 |
199 |
D. Rekapitulasi Jumlah Siswa Kelas I s.d. III Tahun Pelajaran 2010/2011
Kode |
Program Keahlian |
Jumlah Siswa |
||
L |
P |
JML |
||
1023 |
Teknik Gambar Bangunan |
28 |
9 |
37 |
1103 |
Teknik Instalasi Tenaga Listrik |
125 |
5 |
130 |
1174 |
Teknik Audio Video |
107 |
6 |
113 |
1289 |
Teknik Kendaraan Ringan |
297 |
1 |
298 |
2089 |
Teknik Multimedia |
171 |
154 |
325 |
|
|
728 |
175 |
903 |
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM
3.1. Manajemen Sekolah
Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan.
Secara khusus dalam konteks pendidikan, Djam’an Satori (1980) memberikan pengertian manajemen pendidikan dengan menggunakan istilah administrasi pendidikan yang diartikan sebagai “keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien”. Sementara itu, Hadari Nawawi (1992) mengemukakan bahwa “administrasi pendidikan sebagai rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal.
Berdasarkan pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa kondisi manajemen sekolah di SMK Negeri 9 Garut masih dalam tahap perbaikan dikarnakan SMK Negeri 9 Garut sedang dalam tahap renovasi gedung sehingga dapat menghambat bagi terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif. Dengan demikian, proses belajar mengajar dibagi menjadi dua bagian, yakni kelas pagi untuk siswa kelas XI & XII dengan lama jam belajar mulai dari jam 07:00 sampai jam 13:00, sedangkan kelas siang yaitu siswa kelas X mulai memasuki ruang belajar dari jam 11:00 sampai jam 16:30.
3.2. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan suatu fenomena yang kompleks, dimana terdapat peristiwa di dalamnya dan segala sesuatunya sangat berarti dalam setiap kata, pikiran dan tindakan serta asosiasi dan juga sampai sejauh mana guru dapat mengubah lingkungan (kelas), presentasi dan rancangan/rencana pengajaran, selama proses belajar mengajar berlangsung (Lazonov, 1978).
Proses program pendampingan ini, mewajibkan penulis untuk menempuh beberapa kegiatan yang dilaksanakan di sekolah. Penulis program pendampingan SMK secara nyata dan langsung ikut berpatisipasi dalam aktivitas kehidupan persekolahan. Pada proses pelaksanaannya, penulis sebagai pemula tentu akan mengalami kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan program ini. Kesulitan-kesulitan yang dialami selama proses tersebut sangat beragam dari mulai penyusunan program rancangan pengajaran sampai kepada proses bimbingan dengan pembimbing lapangan dan guru bersangkutan di sekolah.
Permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan program pendampingan di SMK Negeri 9 Garut diantaranya dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan rencana pembelajaran merupakan suatu bagian terpenting dalam melaksanakan program pendampingan SMK. Dikatakan penting, karena untuk penulis RPP tersebut merupakan acuan atau skenario yang harus dilalui tahap demi tahap dalam memberikan materi kepada siswa.
Dalam pelaksanaan program pendampingan, setiap penulis wajib dan menjadi syarat mutlak untuk membuat RPP, sebelum proses penampilan di dalam kelas atau lapangan, dengan terlebih dahulu mendapatkan bimbingan dan arahan dari guru pembimbing. Dalam penyusunan RPP ini, setiap penulis harus berpedoman pada program pengajaran setiap program diklat (bidang studi) serta kalender akademik.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari pembuatan RPP adalah sebagai berikut:
- Penulis akan lebih percaya diri dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, karena telah dipersiapkan sebelumnya.
- Penulis dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan alur yang telah direncanakan.
- Penulis dapat menggunakan RPP tersebut untuk mengatur durasi penyampaian materi pembelajaran.
Pada kenyataannya ketika penulis membuat RPP dengan baik, maka penulis tersebut dimudahkan dalam praktik mengajar. Tetapi dalam pembuatan RPP tersebut terkadang menemui beberapa permasalahan. Adapun masalah yang muncul selama proses merumuskan RPP, antara lain:
- Pembuatan format RPP yang sesuai dengan kurikulum baru, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan karena sekolah baru menggunakan kurikulum ini.
- Penentuan alokasi waktu yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kegiatan belajar mengajar.
- Penyusunan materi pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi yang ada.
- Penentuan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa di SMK Negeri 9 Garut karena kultur dan kebiasaan di sekolah ini berbeda dengan sekolah lain.
- Penyesuaian metode penilaian, karena banyak jenis-jenis penilaian itu sendiri dan haruslah dicari metode penilaian yang sesuai dengan materi.
- Penyusunan RPP pertama sampai yang terakhir, masalah yang dialami pada umumnya mengenai skenario pembelajaran, yaitu waktu yang telah ditentukan tidak sesuai dengan apa yang dilakukan pada saat melakukan proses belajar mengajar dikelas.
Berkaitan dengan masalah yang dialami penulis dalam penyusunan RPP, penulis berusaha untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam penulisan dan pembuatan RPP Adapun usaha-usaha yang dilakukan antara lain :
- Berusaha mencari dan menyesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
- Berkonsultasi dengan guru bersangkutan mengenai format RPP menurut kurikulum baru.
- Mempelajari secara lebih mendalam mengenai cara pembuatan rencana pembelajaran yang baik dari berbagai buku sumber rujukan yang relevan.
- Dalam pengalokasian waktu disesuaikan dengan jam pelajaran yang disediakan, sedangkan materinya disesuaikan dengan waktu yang ada berdasarkan sub pokok bahasan yang akan diajarkan.
- Menyesuaikan materi ajar dengan silabus yang ada.
- Optimalisasi fasilitas yang tersedia untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
- Berdiskusi dengan rekan-rekan yang lain, terutama untuk membahas penyusunan RPP.
- Dalam penyusunan RPP pertama dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk penyusunan RPP selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan dan sesuai dengan kenyataan pada saat melakukan proses belajar mengajar di kelas.
B. Praktik Mengajar Terbimbing dan Mandiri
Proses praktik mengajar terbimbing atau mandiri dapat dikatakan tatap muka di kelas, merupakan bagian terpenting dalam proses kegiatan belajar mengajar, dimana terjadi interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa atau antara siswa dengan materi.
Proses penampilan ini, membutuhkan kesiapan mental, kestabilan emosi dan menuntut penguasaan materi serta kemampuan atau teknik penyampaian materi, sehingga akan terciptanya suasana belajar yang kondusif, edukatif, dan komunikatif. Dan secara tidak langsung siswa akan memperoleh waktu aktif belajar sesuai dengan perencanaan.
Pada saat proses penampilan di kelas, kegiatan pembelajaran harus sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Namun pada kenyataannya terkadang terjadi penyimpangan dari rencana yang telah disusun. Meskipun RPP telah ada namun terkadang kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan RPP yang telah disusun penulis.
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat proses belajar mengajar berlangsung, antara lain:
- Pada saat pertama kali tampil di depan kelas, penulis merasa ada perasaan tegang dan sikap canggung untuk mengadakan interaksi dengan siswa.
- Penulis belum dapat menguasai kelas dan kesulitan membuat siswa fokus pada kegiatan pembelajaran, terutama pada saat penampilan pertama, hal ini disebabkan karena mengajar merupakan hal yang baru bagi penulis.
- Sulitnya menyampaikan materi dengan jelas karena masih kurangnya penguasaan penulis terhadap materi yang harus disampaikan dan karena terbatasnya sumber materi yang didapat.
- Sulitnya menerapkan metode dan strategi pembelajaran ke dalam situasi di dalam kelas dengan karakteristik dari siswa SMK sehingga sulit membuat siswa tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran.
- Pemanfaatan waktu ketika melaksanakan belajar mengajar belum sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat.
- Penulis belum dapat mengendalikan siswa yang kurang berdisiplin saat proses KBM berlangsung.
Masalah saat proses penampilan merupakan masalah yang paling dominan, mengingat proses penampilan memakan waktu yang lebih banyak dibandingkan kegiatan lain. Untuk mengatasi permasalahan dalam proses penampilan, penulis melakukan berbagai upaya sebagai berikut :
- Berkonsultasi dengan guru bersangkutan mengenai bagaimana cara mengatasi siswa.
- Melakukan persiapan materi sebelum tampil baik, baik melalui membaca buku ataupun sumber lainnya serta berdiskusi dengan guru lain yang mengajar mata diklat yang berbeda.
- Mencoba mendekati siswa dan lebih memperhatikan mereka sehingga dapat lebih menghargai penulis.
- Selalu mengingatkan siswa akan tugas-tugas yang diberikan pada siswa setiap kali tatap muka serta memperingati bahwa tugas yang diberikan berpengaruh terhadap nilai.
- Menegur siswa yang tidak memperhatikan secara baik-baik serta memberikan perhatian khusus pada siswa tersebut.
- Mengkombinasikan antara teori dan praktikum sehingga siswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran.
- Berusaha membuat siswa lebih aktif dalam menyelesaikan permasalahan materi seperti soal-soal latihan.
- Bersikap tenang dan berusaha memberikan variasi metode mengajar.
- Mengikuti kegiatan informal dengan melakukan pendekatan kepada peserta didik.
3.3. Pengembangan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya dilaksanakan dengan tujuan untuk menunjang kegiatan kurikuler dan untuk meningkatkan kepribadian serta penyaluran bakat dan minat serta keterampilan peserta didik. Kegiatan ini penting untuk memberikan pengayaan, kemampuan dan pengalaman bagi peserta diklat di luar tugas utamanya belajar di kelas.
Keberhasilan program ekstrakurikuler tidak lepas dari peranan berbagai pihak baik guru, peserta didik dan masyarakat. Oleh karena itu, bimbingan sangat diharapkan, dengan jiwa dan semangat mudanya penulis mampu memberikan motivasi bagi pengembangan minat dan bakat peserta diklat.
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMK Negeri 9 Garutmeliputi:
- OSIS
- Olahraga (Basket, Karate, Voli, Badminton, dll)
- PMR
- Paskibra
- Pramuka
- Pencinta alam
- dan sebagainya
Untuk itu, penulis harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Akan tetapi, penulis tidak dapat berpartisipasi memberikan bimbingan kepada semua kegiatan ekstrakurikuler, berhubung dengan jadwal kegiatan ekstrakurikuler sama dengan waktu mengajar dan bahkan jadwal off untuk bimbingan Tugas Akhir dan Skripsi.
3.4. Partisipasi Dalam Kegiatan di Lingkungan Sekolah
Penulis tidak mengalami kesulitan yang terlalu besar dalam hal partisipasi dengan lingkungan sekolah. Hal ini, tercapai karena adanya kerja sama, bantuan dan dorongan dari pihak sekolah. Pengaturan jadwal yang tepat sangat membantu dalam melaksanakan setiap kegiatannya dengan baik, sehingga penulis dapat mengikuti dan berpartisipasi dalam kehidupan sekolah.
Permasalahan yang timbul hanyalah dari pihak penulis, tidak semuanya dapat mengikuti karena kurangnya kepedulian serta tanggung jawab dari penulis itu sendiri. Selain itu, karena kurangnya waktu adaptasi dengan lingkungan sekolah, sehingga tidak semua dapat penulis kuasai. sedangkan dari pihak sekolah kurangnya kepedulian dan koordinasi guru untuk ikut serta dalam kegiatan dan kehidupan sekolah.
Upaya-upaya yang dilakukan penulis untuk mengatasi kendala-kendala pada partisipasi dalam kehidupan sekolah ini adalah :
- Melakukan adaptasi dengan tata aturan dan kebiasaan yang ada di SMK Negeri 9 Garut.
- Meluangkan waktu untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang ada di SMK Negeri 9 Garut.
- Berusaha menepati jadwal aktivitas di sekolah yang telah disepakati.
- Berusaha bersosialisasi dengan siapapun yang ada di lingkungan SMK Negeri 9 Garut.
- Memberikan contoh yang baik pada siswa.
- Berusaha memposisikan diri pada saat jadi guru dan pada saat jadi teman curhat apabila ada siswa yang mengalami masalah baik formal maupun non formal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil yang terasa cukup berhasil dalam program yang telah saya laksanakan adalah dibagian administrasi dan pembenahan workshop, membantu proses KBM, dan pembenahan media. Sedangkan untuk layanan perpustakaan, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler belum maksimal, untuk penataan lingkungan yang sehat saya baru bisa mengarahkan pada pembiasaan menjaga kebersihan kelas dan tempat praktek saja sedang untuk lingkungan secara keseluruhan dirasa belum maksimal kerena sekolah masih dalam pembangunan. Sedangkan untuk kegiatan pencitraan sekolah tidak saya lakukan kerena dirasa kurang perlu oleh sekolah. Jadi pada intinya kegiatan yang banyak saya lakukan tergantung kebutuhan sekolah yang benar-benar dibutuhkan.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Permasalahan Yang Dihadapi di Lapangan
- Kurangnya sosialisasi terhadap sekolah tentang program pendampingan SMK.
- Proses belajar mengajar sering terhambat dengan tidak adanya guru mata pelajaran, dikarnakan hampir semua guru Program Teknik Kendaraan Ringan memiliki jabatan tambahan di sekolah, sehingga memiliki tugas dan tanggung jawab yang lebih.
- Minimnya ruangan sehingga workshop digabung menjadi satu dengan ruang teori dan tempat penyimpanan alat.
- Jumlah peralatan praktek yang tidak memadai yaitu tidak sebanding dengan jumlah peserta didik.
- Tempat penyimpanan peralatan praktek yang kurang, semua jenis peralatan ditaruh pada satu lemari sehingga penuh sesak dan tidak teratur.
- Tidak tersedia fasilitas media pembelajaran visual dan audio visual.
- Ketersediaan jumlah buku-buku pelajaran di Perpustakaan jumlahnya masih minim, penataan yang kurang nyaman dikerenakan jumlah ruangan yang masih terbatas.
- Lokasi sekolah yang masih bisa dibilang baru sehingga keadaan lingkungan belum teratur dan susah dibersihkan.
4.2.2. Penanggulangan Permasalahan
- Mengadakan sosialisasi terhadap pihak sekolah tentang Program Pendamping SMK.
- Mengisi proses belajar mengajar pada mata produktif pada saat guru mata pelajaran yang bersangkutan tidak bisa hadir.
- Berupaya memberi masukan tentang bagaimana cara penyimpanan peralatan yang tepat, yaitu penataan penempatan peralatan berdasarkan fungsi dan jenisnya.
- Memberi masukan dan memohon supaya pihak sekolah berusaha menambah jumlah atau melengkapi peralatan praktek.
- Berupaya membuat, menyediakan media pembelajaran yang berupa media gambar dan modul. Hal ini bisa dilakukan dengan membeli, membuat, dan menggali potensi siswa untuk membuat gambar-gambar otomotif yang bermanfaat.
- Memberi masukan kepada pihak sekolah akan pentingnya perpustakaan sehingga jumlah koleksi buku-buku ditambah, tentunya buku-buku yang relevan.
- Lingkungan sekolah yang tidak teratur belum bisa dibenahi soalnya SMK ini masih dalam tahap pembangunan.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan
- Program pendampingan SMK ini memberikan banyak manfaat bagi berbagai pihak, antara lain, peserta pendampingan dapat belajar menghadapi peserta didik, pihak sekolah, dan masyarakat.
- Sebagian besar kegiatan yaitu sekitar 80% perencanaan program telah berhasil dilaksanakan.
- Faktor penghambat dalam pelaksanaan program adalah faktor dukungan moril dan pendanaan.
- Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu cara untuk menarik minat siswa dan calon siswa yang akan melakukan kegiatan pembelajaran.
- Penyediaan sarana internet dan perpustakaan merupakan sumber informasi yang penting bagi para peserta didik.
- Kondisi sosial, ekonomi, dan budaya mempengaruhi jumlah siswa yang mengikuti pendidikan menengah.
5.2. Rekomendasi
5.2.1. Untuk Sekolah SMK Negeri 9 Garut
- Tetap menjaga prestasi kerja serta mempertahankannya sebaik mungkin, karena mempertahankan prestasi kerja merupakan beban berat bagi suatu lembaga pendidikan formal yang cukup ternama.
- Tetap berpedoman pada sikap terbuka dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang ingin menimba pengalaman atau mempelajari kemajuan yang telah dicapai hingga saat ini.
- Guna menghasilkan alumni lulusan SMK Negeri 9 Garut yang berpotensi, maka kedisiplinan dan kepemimpinan agar tetap dipertahankan dan tingkatkan, begitu pula bagi seluruh personil sekolah.
- Pencapaian visi sekolah untuk segera direalisasikan.
- Mengkaji tenaga pendidik yang kompeten dan berdedikasi.
5.2.2. Untuk Pihak LPPM
- Partisipasi LPPM UPI selama penulis melaksanakan program pendampingan diharapkan lebih ditingkatkan.
- Pembekalan kiranya lebih intensif dan ditingkatkan, karena selama ini pembekalan yang diberikan LPPM UPI kurang bisa dirasakan manfaatnya dalam mempersiapkan diri untuk melaksanakan kegiatan program pendampingan SMK.
- Adanya hubungan lisan maupun tertulis antara LPPM UPI dengan sekolah yang bersangkutan maupun dengan mahasiswa yang sedang melaksanakan program, hubungan dan komunikasi rutin akan menambah suksesnya pelaksanaan yang lebih baik.
- Hendaknya baik dosen supervisor lebih sering memonitor sehingga komunikasi akan memperlancar dalam menghadapi kesulitan dengan pemecahan secara periodik dalam meningkatkan mutu mahasiswa program pendampingan SMK UPI.
5.2.3. Untuk Pelaksanan Program Pendampingan SMK (Praktikan)
- Harus selalu mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi kepada LPPM ataupun kepada guru-guru dan semua pihak yang menjadi tata laksana sekolah.
- Harus mempunyai kepercayaan diri dan tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakn proses belajar mengajar.
- Harus mempersiapkan dengan baik materi pelajaran dengan perencanaan yang benar-benar matang dan diperhitungkan sebelum memulai melaksanakan proses belajar mengajar.
- Dibutuhkan kesabaran, katerampilan, kemampuan, kesadaran dan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang diberikan.
- Harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah, pimpinan sekolah, staf guru, staf tata usaha maupun dengan para siswa dengan baik.
5.2.4. Untuk Siswa SMK Negeri 9 Garut
- Hendaknya lebih mendisiplinkan diri akan hal-hal yang berkaitan dengan peraturan sekolah.
- Memperbaiki sistem belajar yang selama ini dilaksanakan.
- Ikut berperan serta dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah, ataupun dengan ikut serta dalam kegiatan ekstrakulikuler yang ada.
- Memperbaiki sikap dan perilaku yang kurang terpuji.
- Tingkatkan kesadaran dan tanggung jawab pada setiap sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
- Lebih berperan aktif dalam hal pengembangan sekolah, terutama dengan memberikan sumbang saran ataupun menyampaikan semua keluhan akan permasalahan yang terjadi kepada pihak sekolah.