Adakalanya faksi-faksi pejuang yang ada di Palestina terlibat adu senjata sesama mereka, terutama antara Hamas dan Fatah. Tapi sewaktu agresi militer Israel ke Gaza, bisa dikatakan hampir semua faksi dengan sayap militernya turut berjuang melawan agresi militer Israel.
Berikut ini beberapa faksi pejuang yang ada di Palestina :
Hamas adalah akronim dari “Ḥarakat al-Muqāwamat al-Islāmiyyah”, yang berarti "Gerakan Perlawanan Islam" - adalah organisasi Islam Palestina yang meliputi organisasi sosial dan politik serta militer. (Video)
Hamas di dirikan pada tahun 1987 oleh Syaikh Ahmad Yassin dan enam orang sahabat dan juga merupakan murid-muridnya. DR.Ibrahim al Bazuri, Muhammad Syam'ah (perwakilan kota Gaza), Abdul Fatah Dakhan (Perwakilan wilayah Tengah), Dr Abdul Aziz Ar-rantisi ( Perwakilan Khan Younis), Isa an Nasyar (perwakilan kota Rafah), Shalah Syahadah (perwakilan wilayah utara). Dan mereka semua telah Syahid (insyaAllah).
Hamas mendapat banyak kritikan oleh kawan seperjuangan di Palestina dan tokoh-tokoh Al-Qaida, sewaktu mereka memutuskan untuk ikut Pemilu di Palestina, karena mereka dianggap telah 'melenceng' dari nilai-nilai perjuangan Islam dengan turut andil dalam Demokrasi.
Hidayatullah.com melaporkan, meskipun menggunakan media demokrasi, Hamas selalu tunduk pada tuntunan para ulamanya dari hal-hal yang sifatnya besar dari masalah diplomasi dan kenegaraan sampai hal-hal terkecil. Salah seorang ulama Hamas yang diwawancarai oleh www.hidayatullah.com Syeikh Abu Bakar Al-Awawidah di Damaskus, Syuriah, menceritakan sebuah pengalaman menarik.
“Khalid Misy’al kepala biro politik Hamas dulunya gemar mengenakan dasi, namun sesudah saya tegur beberapa kali dan saya ingatkan bahwa simpul dasi itu sebenarnya berbentuk salib. Sejak itu sampai sekarang sampai hari ini dia tidak menggunakan dasi. Begitu juga untuk urusan-urusan yang lebih besar,” ujar Syeikh Abu Bakar.
Para pemimpin Hamas tunduk pada ulama, karena ulamanya berjihad, dan bukan sebaliknya ulama dipaksa tunduk pada kepentingan politik.
Hamas memiliki sayap militer yang dinamakan Brigade Izzuddin Al-Qassam. Brigade Al-Qassam di dirikan pada tahun 1992 di bawah arahan seorang insinyur bernama Yahya Ayyash. Yahya Ayyash sendiri termasuk konseptor 'Bom Syahid” yang banyak menyerang target-target Israel dengan aksi “bom syahid” nya.
Pada agresi militer Israel baru-baru ini ke Gaza, sayap milirer Hamas ini mengklaim berhasil membunuh 80 orang tentara zionis Israel, dan melukai ratusan orang – juga berhasil menghancurkan 47 tank merkava, serta menjatuhkan 4 helikopter dan satu pesawat pengintai dan berhasil menembakkan ratusan roket Al-Qassam ke Israel. Seperti yang dilansir oleh situs resmi mereka pada tanggal 19/01/2009.
Jihad Islami (The Palestinian Islamic Jihad ) Gerakan Jihad Islam Palestina atau “Harakat al-Jihad al-Islami fi Filastīn” - adalah organisasi perlawanan dan perjuangan rakyat Palestina terhadap pendudukan Zionis Israel di Palestina. Jihad Islami sendiri secara resmi di 'vonis' sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat. Tujuan dari gerakan Jihad Islami adalah menghancurkan Zionis Israel, dan membentuk sebuah negara Islam palestina dibawah payung Syariah Islam.
Jihad Islami secara signifikan lebih kecil dari Hamas. Jihad Islami dibentuk di Jalur Gaza selama tahun 1970-an oleh Fathi Syaqaqi dan Abdul Aziz Al Awda sebagai cabang dari Jihad Islam Mesir, sebuah organisasi yang saat ini dipimpin oleh Muhammad Abdullah Ramadhan Shallah.
Berbeda dengan Hamas, Jihad Islami menolak untuk ikut dan berpartisipasi dalam Pemilu yang di adakan di Palestina. Secara ideologi perjuangan mereka lebih merujuk ke perjuangan Usama bin Laden dengan Al-Qaida nya.
Seperti halnya Hamas, Jihad Islami juga memiliki sayap militer yang dinamakan Brigade Al-Quds. Sayap militer Jihad Islami telah menyatakan bertanggung jawab atas berbagai serangan serangan di Israel, termasuk serangan “bom syahid” ke wilayah Israel.
Brigade Al-Quds telah memiliki kemampuan mengembangkan peralatan tempur dan juga proyektil bom yang sama persis dengan roket Katyusha yang dimiliki oleh Hizbullah Libanon.
Komite Perlawanan Rakyat (Popular Front for the Liberation of Palestine ) Komite Perlawanan Rakyat atau “Lijan Muqawwamah Sya'biyyah” adalah organisasi perlawanan rakyat Palestina yang beroperasi di Jalur Gaza dan juga dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat.
Organisasi ini didirikan pada bulan september tahun 2000 oleh Jamal Abu Samhadana - yang telah syahid pada tanggal 8 Juni 2006, sewaktu serangan udara Zionis Israel bersama dengan tiga anggota KPR lainnya.
KPR berisi mantan-mantan pejuang Fatah dan brigade martir al-aqsa. Sayap militer organisasi ini bernama Brigade Nashir Shalahuddin, sebagai simbol perlawanan mengikuti jejak dari Shalahuddin Al-Ayyubi.
Brigade Nashir Shalahuddin mempunyai spesialisasi menanam bom pinggir jalan untuk menyerang konvoi militer Israel di jalur Gaza.
Dan pada bulan Maret 2008, KPR meledakkan bom pinggir jalan dan berhasil membunuh seorang pejabat militer Israel melukai tiga orang serta satu orang kritis.
Fatah atau "Harakat at-Tahrir al-Wathani al-Filasthini" atau Gerakan Nasional Pembebasan Palestina, adalah sebuah partai politik di Palestina yang didirikan pada tahun 1958. Partai ini memiliki tujuan untuk mendirikan negara Palestina di daerah yang sedang menjadi tempat konflik Israel dan Palestina. Fatah sebenarnya secara teknis bukan merupakan partai politik, namun adalah faksi terbesar dalam PLO, sebuah konfederasi multipartai.
Fatah didirikan pada tahun 1958 atau 1959 oleh sekelompok warga Palestina yang menempuh pendidikan di Kairo, Mesir; salah satunya Yasser Arafat. Setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, Fatah muncul sebagai kekuatan yang dominan dalam dunia politik di Palestina. Pada akhir 1960-an, Fatah bergabung dengan PLO dan pada tahun 1969 menjadi pemimpin dalam PLO. Sejak saat itu, Arafat menjadi pemimpin PLO dan Fatah hingga meninggal dunia pada tahun 2004. Kelompok ini terlibat konflik dengan Hamas setelah kemenangan Hamas pada Pemilu parlemen tahun 2006 lalu di Palestina.
Organisasi perjuangan ini berhaluan nasionalis – sekuler. Para pejabatnya banyak yang korup dan perjuangan organisasi ini lebih banyak menggunakan cara-cara 'persuasif'. Ini di tandai dengan bersedianya Fatah menjalin komunikasi dan berdamai serta mengakui Israel. Saat ini Fatah dipimpin oleh Mahmud Abbas – sama seperti pendahulunya Yaser Arafat, Abbas juga 'lunak' terhadap Israel.
Fatah memiliki sayap militer bernama Brigade Martyr Al-Aqsha yang merupakan koalisi para pejuang yang seideologi dengan Fatah di West Bank.
Pada waktu agresi militer Israel ke Gaza, Brigade martyr Al-Aqsha turut berjuang dan melawan Israel dan menurut informasi mereka juga bergabung dalam barisan pejuang-pejuang Palestina di Gaza. Dan hal ini cukup mengejutkan, karena dari pimpinan Fatah sendiri mengecam serangan-serangan ke Israel.
Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina (Popular Front for the Liberation of Palestine ) atau Al-Jabhah Al-Sha `biyyah li-Tahrir Filasṭīn adalah organisasi berideologi Marxist-Leninist, sekuler, nasionalis dan merupakan organisasi politik yang juga bersifat kemiliteran, didirikan pada 1967 .
FRPP sebagai kelompok 'kiri' Palestina - mengambil sikap garis keras dan menentang sikap moderat yang dilakukan oleh Fatah.
Tetapi di tahun 1999, kelompok ini datang untuk membuat kesepakatan dengan kepemimpinan PLO mengenai perundingan dengan Israel. Sayap militer kelompok ini bernama Brigade Abu Ali Mustapha .
Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina (Democratic Front for the Liberation of Palestine ) atau Al-Jabha al-Dimuqratiya Li-Tahrir Filastin adalah organisasi politik dan militer Palestina yang berideologi Marxist-Leninist, dan sekuler. Kelompok ini termasuk bagian dari dari PLO.
Kelompok ini juga sering disebut sebagai Front Demokrasi atau al-Jabha al-Dimuqratiyah .(Dari Berbagai Sumber) Suaramedia.com