Individu sukses tidak pernah memaksakan pembatasan pada dirinya dengan menanyakan apakah ia akan sukses atau tidak. Individu sukses melihat masalah yang sedang dihadapinya sebagai kesempatan untuk belajar dan maju. Individu sukses berkomitmen pada dirinya sendiri untuk berusaha sebaik-baiknya. Mengenai hal ini, telah dikomentari dengan tepat sekali oleh W.N. Mury “Masih terdapat keraguan, peluang untuk mundur, ketidak efektifan sampai seseorang berkomitmen pada dirinya sendiri. Mengenai semua tindakan inisiatif dan kreasi ada satu kebenaran dasar yang jika diabaikan akan membunuh gagasan yang tidak terhitung banyaknya serta rencana yang sangat bagus yaitu ketika seseorang benar-benar berkomitmen pada dirinya sendiri, Tuhan juga tergerak. Semua benda tercipta untuk membantu seseorang atau jika tidak demikian, mereka tidak pernah ada. Seluruh peristiwa yang timbul dari keputusan, timbul dari kepentingan seseorang, semua cara dari kejadian dan pertemuan yang tidak terlihat serta bantuan material yang tidak seorangpun impikan akan terjadi”. Individu sukses menyadari kenyataan bahwa hanya jika ia serius dan berkomitmen pada dirinya ia akan mencapai tujuannya. Hasrat untuk mencapai itu sendirilah yang membuka kejeniusan dan semua energinya untuk mencapai tujuan utamanya. Hanya keputusan untuk mencapai itulah yang mengantarnya menuju pencapaian. Kemudian ia melakukan apa saja yang diperlukan untuk sukses.
Untuk sukses, anda harus belajar menikmati apa yang anda lakukan atau dituntut untuk mencapainya. Melakukannya dengan baik merupakan suatu ganjaran bagi seseorang yang berorientasi kesuksesan. Kita harus membentuk kebiasaan bekerja demi cinta dan ikut terlibat. Satu-satunya cara untuk sukses adalah melalui tujuan yang jelas. Bhagavad Gita dengan tepat mengajarkan bahwa adalah hak anda untuk bertindak dan bukan pada hasilnya. Sesorang yang memilikisikap yang berorientasi pada kesuksesan merasa bahagia dan suka melakukan apa yang dikerjakannya. Kegagalan memang menyakitkan. Akan tetapi, lebih menyakitkan jika kegagalan terjadi ketika anda tidak berusaha sebaik-baiknya. Segala sesuatu mengalami peningkatan jika kita sendiri meningkatkan diri. Tidak ada tongkat sihir untuk membuat hal-hal dan keadaan menjadi lebih baik. Adalah suatu kenyataan hidup bahwa meskipun telah berusaha sebaik-baiknya, terkadang anda tidak dapat menghindari kegagalan dan kekecewaan.
Berusaha sebaik-baiknya sudah memberikan ganjaran dan meningkatkan harga diri anda. Anda harus tekun dalam mencapai kesuksesan.
Calvin Coolidge mengatakan, “Di dunia ini tidak ada yang dapat mengambil alaih kedudukan dari ketekunan. Bakat tidak akan dapat. Tidak ada yang lebih biasa terjadi dari pada orang yang tidak sukses yang memiliki bakat. Orang jenius tidak akan dapat. Orang jenius yang tidak dihargai sudah hampir menjadi sebuah pepatah. Pendidikan tidak akan dapat. Dunia penuh dengan orang terlantar yang terdidik. Ketekunan dan determinasi adalah yang paling berkuasa. Slogan “Terus Maju” telah menyelesaikan dan selalu akan menyelesaikan masalah-masalah umat manusia”. Ketekunan adalah masukan utama untuk sukses dan memenangkan apa saja yang dilakukan seseorang. Thomas Edison, penemu lampu pijar dan gramapon mengatakan, “Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% kerja keras. Saya tidak pernah melakukan apa pun yang pantas dilakukan secara kebetulan, dan tidak satu pun penemuan saya yang terjadi secara kebetulan. Penemuan itu terjadi karena kerja keras”.peraih kesuksesan lainnya berkata, “Seandainya orang tahu betapa kerasnya saya bekerja, tampaknya itu tidak mengagumkan sama sekali”. Menurut Caryle, “Seorang yang memiliki setengah kemauan akan mundur dan maju serta tidak mengalami kemajuan pada jalan yang paling mulus sekalipun; seseorang yang memiliki kemauan penuh akan maju pada jalan yang paling sulit sekalipun dan mencapai tujuannya walaupun ada sedikit kebijaksanaan di dalamnya…Orang yang tampa tujauan laksana sebuah kapal tanpa kemudi…anak terlantar, bukan apa-apa, tidak ada awaknya.
Miliki tujuan dalam hidup dan kerena memilikinya, lontarkan kekuatan seperti itu dari “Otot pikiran” ke dalam pekerjaan anda sebagaimana Allah telah memberikannya kepada anda”. Sesuatu tujuan yang kokoh setidaknya setengah dari perbuatan itu sendiri. Kesuksesan terletak pada kesetiaan terhadap tujuan.